Minggu, 05 Juni 2011

SYSTEM CONTROL DASAR MENGGUNAKAN KONTAKTOR .bag.1

Posted on Minggu, Juni 05, 2011 by Rio Chandra

Pada industri modern saat ini control atau pengendali suatu system sangatlah diperlukan untuk lancarnya proses produksi di suatu industri. Control system ini paling utama yang diperlukan sehingga membuat kita harus faham dan lancar dalam merencanakan rangkaian. Rangkaian control yang umum digunakan pada industri saat ini masih menggunakan rangkaian control yang berawal dari rangkaian manual. Adapun jenis rangkaian control yang selalu dirancang dalam rangkaian manual adalah selalu menggunakan peralatan – peralatan yang bersifat listrik . Rangkaian control atau pengendali harus difahami mulai dari jenis dan dasar komponen yang digunakan. Dalam desain rangkaian pengendali dasar atau control system selalu menggunakan KONTAKTOR, TIMER, OVERLOAD, MCB dan lain – lain. Komponen paling utama digunakan dalam rangkaian control atau pengendali adalah yang dinamakan KONTAKTOR.

KONTAKTOR
1. Pengertian
Kontaktor juga disebut saklar elektromagnetik, yaitu : “ Saklar yang system operasinya dengan cara kerja sistem elektromagnetik dan merupakan suatu alat yang aman untuk penyambungan dan pemutusan secara terus menerus / Continue “.


2. Bagian – bagian Kontaktor


3. Fungsi Kontaktor
Kontaktor digunakan untuk mengerjakan atau mengoperasikan dengan seperangkat alat control beban, seperti :
  • Penerangan
  • Pemanas
  • Pengontrolan Motor – motor Listrik
  • Pengaman Motor – motor Listrik
Pada pengaman motor – motor listrik beban lebih dilakukan secara terpisah. Kontaktor akan bekerja dengan normal bila diberikan tegangan 85 % sampai 110 % dari tegangan permukaannya. Sedangkan bila lebih kecil dari 85 % kontaktor akan bergetar atau bunyi. Jika lebih besar dari 110 % kontaktor akan panas dan terbakar. Kontaktor mempunyai kontak – kontak UTAMA dan kontak – kontak BANTU yang terdiri dari

  • NORMALLY OPEN ( NO )
  • NORMALLY CLOSE ( NC )
4. Simbol Bagian Kontaktor




 Koil elektromagnetik dengan A1 dan A2
sebagai penghantar keluaran dari koil
elektromagnetik.










Kontak pada kondisi NORMALLY OPEN
( NO ).









 Kontak pada kondisi NORMALLY CLOSE
( NC ).









 Kontak ON DELAY pada kondisi NORMALLY
OPEN ( NO ).









Kontak OFF DELAY pada kondisi NORMALLY
CLOSE ( NC ).







5. Penandaan Nomor Kontak
Penandaan nomor pada kontak untuk kontaktor menurut IEC adalah : A1 , A2 = Hubungan kontak untuk SUMBER TEGANGAN pada kontaktor. 1 , 3 , 5 = Hubungan kontak untuk SUPPLY pada rangkaian utama. 2 , 4 , 6 = Hubungan kontak untuk BEBAN pada rangkaian utama.

13 & 14
23 & 24
33 & 34
63 & 64   <==>Hubungan untuk kontak – kontak Bantu pada kondisi NORMALLY OPEN ( NO )
73 & 74
83 & 84
93 & 94


11 & 12
21 & 22
31 & 32
61 & 62  <===>Hubungan untuk kontak – kontak Bantu pada kondisi NORMALLY CLOSE ( NC )
71 & 72
81 & 82
91 & 92

THERMAL OVER LOAD ( TOL )
1. Pengertian
Komponen TOL ini bekerja berdasarkan panas ( temperature ) yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemen – elemen pemanas bimetal. Dari sifat pelengkungan bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetal ini akan menggerakkan kontak – kontak mekanis pemutus rangkaian listrik. TOL ini selalu digunakan dalam merangkai rangkaian control dari suatu system terutama berhubungan dengan motor – motor
penggerak yang berfasa tunggal ( satu fasa ) ataupun berfasa tiga ( tiga fasa ). TOL ini sangat penting sekali digunakan dalam pengamanan dan perlindungan motor – motor DC atau motor – motor AC dari ukuran kecil sampai menengah.

Simbol Rangkaian :


Pada TOL tersebut memiliki perangkat yaitu, :
a) Reset Mekanik
Fungsinya yaitu : untuk mengembalikan kedudukan kontak pada posisi semula, pengaturan batas arus trip bila terjadi beban lebih.
b) Arus Setting ( batas arus )
Fungsinya yaitu : sebagai harga arus atau batas arus pada pemanasnya atau arus yang mengalir pada kontaktor.

2. Bagian – bagian Thermal Over Load




3. Fungsi TOL
Dari pemasangan TOL ini berfungsi untuk mengamankan atau memberikan perlindungan dari kerusakan akibat pembebanan lebih pada motor. Penyebab dari pembebanan lebih ini antara lain :
1) Terlalu besar beban mekanik dari motor.
2) Arus start yang terlalu besar.
3) Motor berhenti secara mendadak.
4) Terjadinya hubung singkat / konsleting.
5) Hilangnya salah satu fasa dari motor tiga fasa.
4. Cara pasang
Untuk merangkai TOL ini dilakukan pemasangan dengan cara menghubungkan seri terminal – terminal elemen pemanas ke rangkaian belitan motor dengan kontak kontaktor di rangkaian control.

TIME DELAY RELAY ( TIMER ) 
Pengertian Time Delay Relay ini juga disebut sebagai relay penunda waktu yang sering disebut juga dengan timer.
Adapun fungsi dari Time Delay Relay ini untuk memindahkan kerja dari rangkaian pengontrol dalam waktu tertentu yang bekerja secara otomatis, misalnya untuk rangkaian control hubungan Ү – Δ secara otomatis, hubungan control secara berurutan dan lain – lain. Timer tunggal / berdiri sendiri dapat disimbolkan sebagai berikut :




Tetapi pada penggunaan Timer dalam rangkaian control ada juga berbeda pengunaan, sehingga ada beberapa jenis Timer yang dapat dihubungkan langsung dengan kontaktor yaitu :

1. ON DELAY
On Delay adalah suatu Timer yang dihubungkan secara langsung ke kontaktor ( jadi satu dengan Kontaktor ) yang akan berfungsi jika kontaktor bekerja ( ON ) maka Timer juga bekerja ( ON ).

Simbol Rangkaian :




2. OFF DELAY
Off Delay adalah suatu Timer yang dihubungkan secara langsung ke kontaktor ( jadi satu dengan Kontaktor ) yang akan berfungsi jika kontaktor bekerja ( ON ) dan Timer tidak bekerja ( OFF ).

Simbol Rangkaian :


bentuk fisik timer

PUSH BOTTOM ( TOMBOL TEKAN )
Pengertian Push Bottom merupakan suatu bentuk saklar yang sering digunakan dalam suatu rangkaian control dan mempunyai fungsi sama dengan saklar – saklar lainnya pada umumnya, tetapi memiliki perbedaan dalam penguncian.



1. Push Bottom Normally Open ( NO ) dengan fungsi jika ditekan bekerja ( ON ), apabila dilepas akan kembali semula ( OFF ).
 
Simbol Rangkaian :
2. Push Bottom Normally Close ( NC ) dengan fungsi jika ditekan tidak bekerja ( OFF ), apabila dilepas menjadi bekerja ( ON ).
 
Simbol Rangkaian :
3. Push Bottom mengunci, berfungsi jika ditekan bekerja ( ON ) dan apabila dilepas tetap bekerja ( ON ), tetapi jika ditekan untuk kedua kalinya maka akan tidak bekerja ( OFF ).
 
Simbol Rangkaian :
MINI CIRCUIT BREAKER (MCB) 
Pengertian MCB merupakan salah satu pengaman pada suatu rangkaian control. Pada MCB memiliki fungsi sebagai pengaman beban/daya lebih dari daya yang dipakainya, sehingga apabila daya yang digunakan pada system tersebut melebihinya (P = V.I Cos Φ) maka akan terjadi trip (jawa “ njeglek”) pada MCB. MCB juga berfungsi sebagai pengaman kesalahan rangkaian, sehingga apabila terjadi short circuit (hubung singkat)(konsleting) maka MCB juga akan menjadi trip. Hubungan singkat tersebut terjadi apabila antara penghantar/kabel fasa/line terhubung langsung dengan penghantar/kabel netral/nol dan juga ground/pentanahan. Dalam melakukan pendesainan control selalu dibutuhkan adanya pengaman rangkaian control dengan menggunakan MCB jenis 1 fasa. Tetapi pengaman untuk beban yang digerakkan oleh rangkaian control tersebut dapat menggunakan MCB jenis 3 fasa, sehingga dalam suatu panel yang digunakan untuk mengontrol suatu system minimal terdapat 2 MCB yaitu 1 buah MCB jenis 1 fasa dan 1 buah MCB 3 fasa.

Bentuk fisik MCB

14 Response to "SYSTEM CONTROL DASAR MENGGUNAKAN KONTAKTOR .bag.1"

.
gravatar
jlovex83 Says....

saya merangkai relay ke kontektor tapi yang aneh terjadi percikan api di kontektor, knp bs begitu yah pak?

tolong balas ke email saya pak di ffusanto@yahoo.com

.
gravatar
rashid Says....

mohon penjelasan nya A1 dan A2 untuk kontaktor,arus yang masuk di A1 dan A2 arus fasa atau netral,saya bingung

.
gravatar
rashid Says....

untuk penjelasan fungsi atau arus fasa atau netral yg masuk ke A1 n A2 pada kontaktor mohon di balas ke sudaisrashid@gmail.com,makasih

.
gravatar
Unknown Says....

mas cara nentukan pengaman rangkaian kontrol gmn apa In/V ????
mhon penjelasanya....

.
gravatar
denasep Says....

mau praktek langsung ?kami akan berikan praktek langsung system 3 phasa dol starter,forward reverse dan star delta diajarkan cara wiring control system,teknik penyekunan,cara membuat panel dari dasar.hub.02170187888.081905886607.private panel listrik wilayah jakarta timur.

.
gravatar
Arief Says....

Untuk kontaktor 220v arus yang masuk k kontak A1 n A2 yaitu fasa n netral. Di bolak balik gpp Cz arus AC

Untuk kontaktor 380v kontak A1 n A2 di masukan fasa R n fasa S
Atau fasa R n Fasa T atau fasa T n fasa S

.
gravatar
Arief Says....

Percikan api yang terjadi di kontaktor yang Anda maksud bisa di sebabkan beberapa hal
Mungkin dari pemasangan kabel yang masih kendor atau kurang kencang
Atau dari hal2 lain seperti tegangan turun

.
gravatar
Arief Says....

Biasanya di ukur dri kapasitas kerja motor atau beban
Misal menggunakan motor 5pk / 5Hp kita bisa menggunakan over load kapasitas 16A

.
gravatar
Unknown Says....

ada yg mau pengaman elektro motor 3 phasa berbasis mikrokontroler ,cara kerjanya bila salah satu fasa putus dari 3 phasa menuju ke motor maka alat akan memutus sehingga motor tdk terbakar akibat kehilangan salah satu phasa.klu mau hub saya di no 081237029440

.
gravatar
Unknown Says....

Mohon bantuaannya mas,, sya mau rangkai motor 3 fasa dengan cara bolak balik... Tp sya bingung kontaktor yg digunakan itu yg AC apa DC klo AC 220 apa 380...makasih

.
gravatar
PASANG BARU LISTRIK MALANG Says....

Tlong contactor banyak macemnya klo setiap sistim yang berubah. Atau yegangam listrik trun apa cepat mempengarui contaktor itu sendiri..

.
gravatar
Unknown Says....

Mohon penjelasannya pak..penyebab kontaktor tdk mengunci atau mmbalik n bgaimn solusinya?
Trimaasih

.
gravatar
Rahmad Azly Says....

Sebelumnya terima kasih banyak sudah mau berbagi pengetahuan yang bermanfaat, dengan penyampaian kata-kata yang mudah difahami. untuk ilmu kelistrikan lainnya silahkan kunjungi blog Voltechno.net
Thanks

Leave A Reply